Definisi:
White Friday adalah acara belanja dan promosi yang berlangsung di berbagai negara di Timur Tengah, secara khusus di Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan negara-negara lain di Teluk Persia. Dianggap sebagai setara regional dengan Black Friday Amerika, tapi dengan nama yang disesuaikan untuk menghormati sensitivitas budaya setempat, karena hari Jumat adalah hari suci dalam Islam
Asal:
Konsep White Friday diperkenalkan oleh Souq.com (sekarang bagian dari Amazon) pada 2014 sebagai alternatif untuk Black Friday. Nama "White" dipilih karena konotasi positifnya di banyak budaya Arab, di mana mewakili kemurnian dan kedamaian
Fitur utama:
1. Data: Umumnya terjadi pada akhir November, bertepatan dengan Black Friday global
2. Durasi: Awalnya sebuah acara satu hari, sekarang sering diperpanjang selama seminggu atau lebih
3. Kanal: Kehadiran online yang kuat, tetapi juga mencakup toko fisik
4. Produk: Beragam variasi, dari elektronik dan mode hingga barang rumah tangga dan makanan
5. Diskon: Penawaran signifikan, seringkali mencapai 70% atau lebih
6. Peserta: Termasuk pengecer lokal dan internasional yang beroperasi di wilayah tersebut
Perbedaan dari Black Friday:
1. Nama: Disesuaikan untuk menghormati sensitivitas budaya lokal
2. Waktu: Bisa sedikit berbeda dari Black Friday tradisional
3. Fokus budaya: Produk dan promosi yang sering disesuaikan dengan preferensi lokal
4. Regulasi: Terkena aturan spesifik tentang perdagangan elektronik dan promosi di negara-negara Teluk
Dampak ekonomi:
Hari Jumat Putih telah menjadi pendorong penjualan yang penting di wilayah tersebut, dengan banyak konsumen yang menunggu acara untuk melakukan pembelian yang signifikan. Acara ini mendorong ekonomi lokal dan mempromosikan pertumbuhan perdagangan elektronik di wilayah tersebut
Kecenderungan:
1. Ekspansi ke negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara
2. Peningkatan durasi acara menjadi "Minggu Jumat Putih" atau bahkan sebulan
3. Integrasi yang lebih besar dari teknologi seperti AI untuk personalisasi penawaran
4. Fokus yang semakin meningkat pada pengalaman belanja omnichannel
5. Peningkatan penawaran layanan, selain produk fisik
Tantangan:
1. Persaingan sengit antara pengecer
2. Tekanan pada sistem logistik dan pengiriman
3. Kebutuhan untuk menyeimbangkan promosi dengan profitabilitas
4. Perang melawan penipuan dan praktik menipu
5. Adaptasi terhadap perubahan cepat dalam preferensi konsumen
Dampak budaya:
White Friday telah berkontribusi untuk mengubah kebiasaan konsumsi di wilayah tersebut, mendorong pembelian online dan memperkenalkan konsep acara promosi besar musiman. Namun, juga telah memicu perdebatan tentang konsumsi dan dampaknya terhadap budaya tradisional
Masa Depan White Friday:
1. Personalisasi penawaran yang lebih besar berdasarkan data konsumen
2. Integrasi realitas tertambah dan virtual dalam pengalaman berbelanja
3. Fokus yang semakin meningkat pada keberlanjutan dan praktik konsumsi yang sadar
4. Ekspansi ke pasar baru di wilayah MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara)
Kesimpulan:
Hari Jumat Putih muncul sebagai fenomena signifikan di pasar ritel Timur Tengah, mengadaptasi konsep global dari promosi musiman besar dengan spesifikasi budaya daerah. Seiring dengan terus berkembang, Hari Jumat Putih tidak hanya mendorong penjualan, tetapi juga membentuk tren konsumsi dan pengembangan perdagangan elektronik di wilayah tersebut