Keputusan pengadilan baru-baru ini tentang tanggung jawab chargeback di e-commerce menetapkan sebuah preseden signifikan untuk sektor. Pengadilan Kehakiman São Paulo (TJSP) menetapkan bahwa tanggung jawab untuk chargeback harus dibagi antara penjual dan administrator kartu kredit, sebuah keputusan yang dapat memiliki implikasi luas untuk perdagangan elektronik di Brasil. Informasi-informasinya adalah dari situs Strategi.
Kasus
Kasus itu melibatkan perselisihan antara seorang penjual online dan seorang pengelola kartu kredit. Penjual membantah tanggung jawab eksklusif untuk chargeback, dengan berpendapat bahwa administratornya harus berbagi risiko dan biaya yang terkait dengan transaksi penipuan. Chareback terjadi ketika sebuah pembelian ditentang oleh pemegang kartu, yang mengakibatkan pembalikan transaksi dan pengembalian nilai kepada konsumen
Keputusan
TJSP memutuskan bahwa tanggung jawab untuk chargeback harus dibagi, berdasarkan pada prinsip good faith dan pada kebutuhan keseimbangan dalam hubungan perdagangan. Keputusan menekankan bahwa baik penjual maupun pengelola kartu memiliki peran penting dalam pencegahan penipuan dan, oleh karena, harus berbagi risiko dan biaya yang timbul dari transaksi penipuan
Implikasi untuk E-commerce
Keputusan TJSP menetapkan sebuah preseden penting yang dapat mempengaruhi perselisihan masa depan tentang chargebacks di e-commerce. Untuk para penjual online, keputusan dapat berarti pengurangan pada beban keuangan yang terkait dengan transaksi penipuan. Di sisi lain, para pengelola kartu kredit mungkin perlu merevisi kebijakan keamanan dan pencegahan penipuan mereka untuk memitigasi risiko
Reaksi Industri
Keputusan itu disambut dengan reaksi campuran di sektor e-commerce. Beberapa penjual online merayakan keputusan itu, melihatya sebagai langkah adil yang mengakui tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam memerangi penipuan. Di sisi lain, perwakilan para pengurus kartu kredit menyatakan kekhawatiran tentang dampak dari keputusan pada operasi mereka
Tantangan dan Peluang
Keputusan TJSP juga membangkitkan pertanyaan tentang perlunya perbaikan dalam praktik keamanan di e-commerce. Kolaborasi antara penjual dan pengelola kartu dapat menjadi crucial untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif melawan penipuan. Selain itu, keputusan ini dapat mendorong pengembangan teknologi keamanan baru dan penerapan praktik terbaik di sektor